Thursday, September 17, 2015

SELERA SAMBEL MENTAH PAKUALAMAN JOGJAKARTA

Tualang makan malam ini berujung di warung tenda (lagi).. Kali ini kami kembali ke tempat yang sudah kami kenal sejak si denok masih dalam kandungan. Dahulu kami sering sekali bertandang kesini untuk malan malam. Ngidam?? Bukaaan............ tapi karena warung tenda ini salah satu penawar kelaparan saat menunggu antrian dokter Amino DSOG yang prakteknya seringkali diatas jam 7 malam. Lagipula lokasi klinik juga tak terlalu jauh dari warung. Kala itu kami baru beberapa bulan kembali mukim di Jogja sehingga saat membaca produk unggulan warung tenda ini, yaitu sambel mentah, rasanya seneng surprise gimana gitu. Setelah beberapa lama kami baru sadar ternyata di Jogja kota, meski tak semua, tapi banyak warung tenda yang juga menyediakan sambal mentah dalam lini produknya...
jogja-jajan.blogspot.com-selera-sambel-mentah

jogja-jajan.blogspot.com-selera-sambel-mentah
Warung Selera Sambel Mentah ini berlokasi di seberang pelataran Pura Pakualaman, menempati trotoar jalan Sultan Agung sisi selatan. Dikelola sepasang suami istri, buka sejak pukul 5 sore hingga jam 11 malam. Selain sambalnya. ada beberapa hal yang membuat kami terkesan. Antara lain pelayanan yang mereka berikan, baik dari yang kami alami sendiri maupun saksikan terhadap pengunjung yang lain. Mereka tak segan mengganti makanan yang disajikan jika sedikit saja meleset dari pesanan awal. Contohnya, buntut ikan. Si denok suka sekali makan buntut ikan goreng, jadi dimanapun kami beli ikan selalu berpesan 'Buntutnya jangan hilang, ya pak..' Suatu kali pernah ikan gorengnya tersaji tanpa buntut. Saat kami ingatkan, buru-buru segera diganti dengan ikan yang ukurannya malah lebih besar dari semula disertai dengan permintaan maaf.
jogja-jajan.blogspot.com-selera-sambel-mentah

jogja-jajan.blogspot.com-selera-sambel-mentah
Warung ini menyediakan menu ikan, ayam dan juga burung dara. Semuanya terbatas dalam versi gorengan. Tersedia pula tempe dan tahu jika menginginkan. Pilihan sambal yang ditawarkan ada 2 macam, sambal terasi dan sambal bawang. Jika tak suka pedas, level pedas bisa diturunkan. Tapi biasanya jika tidak ada pesan khusus, pedasnya disetel di level maksimum. Cabai rawit yang umumnya dipakai di Jogja adalah jenis cabai rawit oranye yang pedesnya 'endess banget dah' meminjam istilah teman saya yang doyan makan pedas. Jumlah bawang putih untuk sambal juga bisa menyesuaikan dengan kehendak pemesan. Dinamakan sambal mentah karena semua bahan sambal diulek langsung di atas cobeknya kemudian disajikan. Untuk sambal terasi, biasanya disertakan pula sepotong jeruk nipis untuk menambah citarasa sambal mentahnya. Bagi saya pribadi, dibanding sambal terasinya maka rasa sambal bawang jauh lebih nendang. Secolek kecil saja sudah sanggup membuat saya terharu alias ingusan.. ih, menjijikkan sekali saya ya..hahahaha
jogja-jajan.blogspot.com-selera-sambel-mentah


jogja-jajan.blogspot.com-selera-sambel-mentah
Kembali ke menu pesanan. Seperti biasa, makanan yang kami pesan masih belum beranjak dari menu ikan. Nila, Lele & Bawal. Sebenarnya warung tenda ini tidak menjual sesuatu yang special, hanya ayam/burung/ikan berbumbu yang digoreng lalu disajikan. Ukurannya juga standar, cukup untuk satu kali makan. Lalapannya sederhana, berupa potongan kol dan kacang panjang. Kadang kami suka request tomat sebagai tambahan lalapan, 1 piring berisi sekitar 2 butir tomat yang dipotong-potong dengan tambahan harga seribu rupiah saja. Harga yang tertera di daftar menu sudah include dengan nasinya. Jika dibeli terpisah, nasi putih dihargai 3 ribu rupiah dengan kualitas beras yang lumayan. Putih, bersih dari kulit beras/gabah, dan hangat. Sebagai perbandingan, rata-rata harga lele goreng di warung tenda Jogja berkisar di angka 7-8 ribu rupiah, dan harga ikan nila/bawal sekitar 15 ribu rupiah. Jadi harga yang dipatok di tempat ini masih tergolong harga standar warung tenda Jogja.
jogja-jajan.blogspot.com-selera-sambel-mentah
jogja-jajan.blogspot.com-selera-sambel-mentah


No comments:

Post a Comment