Monday, September 7, 2015

JOGKUL Kampung Kuliner

Pada suatu hari.. alkisah di sebuah  jalan kecil yang berjuluk Kledokan Seturan Condongcatur Sleman yang tak jauh dari bengkel mobil Honda Anugerah.. nampak dari luar sebuah bangunan yang seolah memanggil untuk kami singgahi.

Tempat ini ternyata tak hanya sekedar bangunan lama, tapi sebuah gedung yang menjanjikan serbaneka makanan dan jajajan! Dahulu kala jaman si denok masih bayi, bagian belakang dari areal ini pernah berfungsi sebagai baby spa, dan sebagian besar sisanya adalah rumah makan. Dengan adanya pergantian kepemilikan, bekas kolam baby spa sekarang berubah menjadi ruang meeting dan restorannya menjadi foodcourt yang menggoda. Saya sebut foodcourt karena saya melihat banyak tenant yang ditata berbaris mengelilingi ruangan besar dengan beraneka kursi dan meja bahkan sofa. Terus terang saya merasa begitu bahagia akan bisa makan murah dan kenyang di sebuah foodcourt tapi fasilitas tempat duduknya semewah lobby hotel bintang lima. Norak ya saya? Biarin, hahaha...
jogja-jajan.blogspot.com-jogkul-angkringan-kampung-kuliner

Konsep ruangannya semi terbuka sehingga angin segar Jogja bebas keluar masuk ruangan tanpa pendingin udara. Meski demikian kipas angin terpasang hampir di setiap tiang yang terbuat dari batang-batang pohon kelapa. Atap gedung dirancang cukup tinggi sehingga sirkulasi udara berlangsung lancar dan semilir. Pertama melihat ruangannya saya menangkap kesan ruangan yang kuno namun ditata dengan artistik dan tetap mempertahankan image luxury melalui penempatan sofa-sofa panjang dan fasilitas free wifi. 
jogja-jajan.blogspot.com-jogkul-angkringan-kampung-kuliner

JogKul, singkatan dari Jogja Kuliner, mungkin belum terlalu familiar di telinga, namun sesungguhnya menurut saya ini adalah kampung kuliner yang istimewa. Berada hanya sekitar 200 meter dari Jalan Raya Laksda Adisucipto, dekat dengan area perkantoran-kampus dan kost mahasiswa, pastinya senantiasa padat pengunjung saat jam makan siang. Untunglah kami datang kesana menjelang malam sehingga tak perlu lama menunggu pesanan.

Banyaknya menu yang ditawarkan membuat saya bingung menentukan pilihan. Beraneka jajan dan cemilan tersedia dengan harga yang murah namun porsinya meriah. Berkisar dibawah 20 ribu sudah dapat memilih makanan yang mengenyangkan. Harga jajan dan cemilan rata-rata dibawah 10 ribu dengan banyak pilihan semacam pisang bakar, singkong keju, roti cane bahkan pancake es krim durian. Saya langsung naksir membaca menu ketan durian, namun sungguh sayang saat hendak order ternyata stok mereka sudah tak lagi tersisa. Rupanya Ketan Durian termasuk best seller di JogKul. Baiklah, saya tidak boleh putus asa dan akan terus semangat dalam upaya menentukan pilihan makan.

Tiba-tiba, si denok bilang mau makan soto. Saya agak surprise karena baru kali ini dia request menu makan malam, biasanya ortunyalah yang selalu menentukan pilihan. Sudah sepatutnya saya lega karena rupanya denok sudah berada di jalan yang benar dengan mempelajari cara mak bapaknya memilih makanan. Hokeh... untuk merayakan pencapaian milestone kuliner si denok ini (halah) bapaknya memesankan soto betawi spesial untuk sang putri.

Sambil menunggu makanan datang, kami berbincang di pojokan. Meja yang kami pilih menggunakan sebuah sofa panjang ala cleopatra dan tiga sofa personal yang empuk dan nyaman. Jika sekedar untuk nongkrong sama teman, tempat ini saya anggap sempurna, namun jika hendak dipakai untuk makan, menurut saya mejanya kekecilan dan terlalu rendah sehingga harus membungkuk saat menyuap makanan.
jogja-jajan.blogspot.com-jogkul-angkringan-kampung-kuliner
jogja-jajan.blogspot.com-jogkul-angkringan-kampung-kuliner

Soto Betawi
yang datang disajikan dalam mangkok ukuran lumayan besar dengan kuah segar yang mengepulkan uap panas. Aromanya hmm.. sunggur menggiurkan. Gurihnya air santan yang dipadu dengan sedikit minyak samin dan gorengan emping sedap dinikmati bersama nasi putih berhias daun bawang. Potongan tomat dan daging sapi meski ditambah bagian jeroan tak menyurutkan niat kami untuk terus menikmati. Cukup sepadan antara isi mangkok dengan harga 15 ribu yang dipatok.
jogja-jajan.blogspot.com-jogkul-angkringan-kampung-kuliner

Saya pribadi hingga kini masih belum puas untuk terus mencoba kuliner jawa timuran. Pilihan sore ini jatuh pada Lontong Kikil. Lontong kikil pun terhidang hangat, ditemani acar ketimun, irisan jeruk nipis serta sambal. Tambahkan sedikit kecap manis dan sejumput garam, nikmat kuahnya tak terkatakan. Potongan lontongnya murah hati. Kikilnya lunak dan tidak amis, meski semangkok hanya berisi beberapa potong kikil saja namun untuk perut saya cukup mengenyangkan. Barangkali selama ini saya kurang njajan atau mata saya yang sudah kurang awas, tapi menurut saya sepertinya kuliner Jawa Timur hanya segelintir saja tersedia di wilayah Jogja Kota.

Mas pramusaji datang mengantarkan pesanan suami. Agak heran saya melihatnya karena jarang saya melihat ada mie kuah yang disajikan dengan banyak sayuran. Biasanya mie nyemek, mie kuah, ataupun mie goreng hanya memakai kol dan sawi sebagai bahan campuran tapi kali ini saya lihat sayurannya cukup melimpah. Senyum simpul suami melebar melihat keheranan saya. Tak dinyana ternyata Jogkul bisa melayani special request dari pelanggan tanpa merubah harga jual. Yang ditawarkan sebenarnya adalah Mie Kuah magelangan, namun sang penjual bersedia memodifikasi menjadi mie capcay kuah. Rasanya? Segar dengan bumbu bawang putih yang cukup kuat dipadukan dengan kaldu ayam berikut sensasi ceplusan cabe rawit hijau sebagai lalapan.
jogja-jajan.blogspot.com-jogkul-angkringan-kampung-kuliner

Mengingat hari baru menunjukkan pukul 7 malam, kamipun melewatkan waktu sambil memesan sepiring Cane Original. Belajar dari pengalaman suami, saya ikut mencoba request extra topping berupa susu kental manis. Kabar baiknya, tak dikenakan biaya tambahan. Dengan harga 9 ribu saja, roti cane ini ternyata disuka denok kecil saya. Penasaran dengan rasanya, kami terpaksa merayu rayu supaya diijinkan mencicipinya haha.. Sebenarnya tak ada yang spesial menurut saya, seperti rasa roti cane pada umumnya. Daya tariknya mungkin ada pada susu kental manis tambahan tersebut makanya si kecil tak rela untuk berbagi dengan mamanya.
jogja-jajan.blogspot.com-jogkul-angkringan-kampung-kuliner

Jogkul sebenarnya potensial untuk dikembangkan. Meski demikian masih ada beberapa hal yang perlu untuk ditingkatkan. Antara lain sistem pesan & pembayaran. Kala hendak memesan, pembeli harus berkeliling dulu memeriksa setiap tenant. Pada jam sibuk, hal ini menimbulkan kerumitan karena lebar gang hanya berukuran 1 meteran yang harus digunakan banyak pembeli untuk berlalulalang. Selain itu, banyaknya tenant juga cukup melelahkan karena harus bolak balik kesana kemari. Seandainya tersedia buku menu yang berisi hidangan dari semua tenant, tentunya ini bisa menghemat waktu kala diburu jam istirahat makan siang. Selain itu meja kasir hanya ada 1 dengan area antrian yang sempit. Ada baiknya pada jam-jam sibuk disiapkan kasir cadangan sehingga proses antri dan menunggu makanan tidak berubah menjadi pengalaman yang mengesalkan.
jogja-jajan.blogspot.com-jogkul-angkringan-kampung-kuliner


No comments:

Post a Comment