Friday, November 20, 2015

Bakmi Doring Suryowijayan Yogyakarta

www.jogja-jajan.blogspot.com-bakmi-jawa-enak-doring-yogya

Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang bakmi jawa. Masakan ini khas Jogja banget. Maksudnya, bertebaran di seluruh penjuru kota, bahkan hingga ke pelosok desa. Menurut cerita om Ban, konon kabarnya bakmi Jawa ini aslinya berasal dari Wonosari Gunung Kidul. Di dalam area kota Jogja sendiri, selewat jam 5 sore kadang dalam 1 ruas jalan saya bisa menemukan lebih dari 2 penjual bakmi jawa yang menjajakan masakannya.
Lalu, apa sih sebenarnya bakmi jawa itu?

Bakmi Jawa atau mi Jawa adalah bakmie rebus (godhog) yang dimasak dengan bumbu khas Jawa, dengan aroma bawang putih yang kuat, ditambah sedikit sayuran (terutama kol) dan menggunakan telur bebek serta suwiran ayam. Tidak semuanya memakai daging ayam kampung, kebanyakan menggunakan ayam petelur yang sudah berumur/afkiran (pitik pekir). Biasanya bakmi dijajakan menggunakan gerobak, namun ada juga yang sudah mangkal/menetap. Dimasak menggunakan api arang kayu diatas tungku tanah liat (anglo). Cara memasaknya dengan sistem porsian karena wajan yang dipergunakan biasanya kecil, jadi misalkan hendak memesan 3 porsi maka sang penjual akan memasaknya 3 kali. Oleh karena itu rasa masakan setiap mangkoknya bisa berbeda-beda. Mie yang dipergunakan adalah mie kuning, tapi kadang dicampur juga dengan bihun jika pembeli menghendaki. Jika kurang suka masakan rebus, ada variasi bakmi gorengnya.
www.jogja-jajan.blogspot.com-bakmi-jawa-enak-doring-yogya

Harga satu mangkok bakmi Jawa bervariasi tergantung ketenaran penjualnya. Bertahun-tahun yang lalu kami pernah makan di bakmi Kadin yang konon menjadi langganan mantan Presiden Soeharto. Menurut lidah saya waktu itu, rasanya sangat biasa tapi harganya luar biasa, maklum sudah menjadi tujuan wisata. Sekitar 4 tahun yang lalu harganya sudah mencapai 14 ribu-an. Ibarat beli martabak, makin banyak telor yang dipakai maka harganya semakin mahal. Konon sekarang harga per porsinya mencapai 19 hingga 25 ribuan tergantung jumlah telur dan ayam yang dipergunakan, suwiran atau potongan. Sejak itu kami beralih ke warung-warung bakmi yang lain, hingga akhirnya malam ini kami terdampar di warung bakmi yang ini, Bakmi Doring namanya.

Bakmi Doring beralamat di Jalan Suryowijayan, hanya sekitar 50 meter saja dari Jokteng Kulon (Pojok Beteng Keraton bagian barat). Lokasinya masuk ke gang, yang ternyata merupakan gang buntu. Ini kali pertama kali saya memasuki gang ini. Dulu tiap kali hendak ke toko Cemilan Sukses, saya suka mbatin tentang gang ini karena kami pasti selalu melintasi gang besar dengan plang doring yang terbaca jelas. Waktu itu saya pikir Doring itu nama ikan karena mirip nama ikan, Dorang hehehe...Maklum, saya penyuka ikan.
www.jogja-jajan.blogspot.com-bakmi-jawa-enak-doring-yogya

Dari kejauhan sudah nampak jejeran mobil yang berbaris rapi. Rupanya itu adalah para pembeli Bakmi Doring ini. Untung saja gang ini sepi dengan ukuran yang lebar sehingga memudahkan parkir kendaraan. Melihat kendaraan para pembeli, suami saya langsung berkomentar "Wah, jangan-jangan ini bakmi wisata". Well, memang terlihat bahwa type pembelinya berbeda dengan yang biasa kami temukan jika jajan bakmi jawa di tempat lainnya.

Ada 3 bagian ruang duduk. Kami masuk melalui pintu paling barat, area yang berdekatan dengan dapur. Karena panas, kami memilih duduk di area tengah yang menggunakan meja dan kursi panjang dari kayu. Di bagian paling timur adalah area lesehan. Menu yang ditawarkan mayoritas bakmi dan variasinya. Bakmi kuah/goreng/nyemek. Nasi goreng/magelangan. Bakmi nyemek itu bakmi dengan sedikit kuah. Huruf e-nya dibaca seperti mengeja kata mendung. Nasi magelangan adalah nasi goreng yang dicampur dengan bakmi.
www.jogja-jajan.blogspot.com-bakmi-jawa-enak-doring-yogya

Pengunjungnya cukup banyak, nampaknya kami harus banyak bersabar menunggu makanan datang, Sembari menunggu, suami saya mencomot seplastik intip goreng, yaitu kerak nasi yang dijemur hingga kering lalu digoreng dengan minyak banyak setelah dilumuri bumbu bawang putih dan garam. Suasananya hening. Tidak ada pengamen sama sekali. Deru sepeda motor lewat juga bisa dihitung dengan jari. Hanya pembeli saja yang datang silih berganti.
www.jogja-jajan.blogspot.com-bakmi-jawa-enak-doring-yogya

Cukup lama kami menunggu, karena sang bapak penjual memasak dengan sistem seporsi demi seporsi. Tapi tak apa, karena mbak-mbak pelayannya berdandan dan cukup seksi. Si bapak boleh berpeluh karena kepanasan memasak, tapi waitressnya dong... segar dipandang. Akhirnya bakmi kami datang, bakmi Jawa atau mie rebus atau bakmi godhog, sama saja artinya buat saya. Sang bakmi datang dengan penampilan layaknya bakmi jawa biasanya, putih pucat. Garnishnya menggunakan bawang goreng dan cincangan seledri dan acar ketimun yang segar. Bakmi disajikan dalam mangkok besar yang lebar karena kuahnya melimpah. Rasanya? Hmm... sungguh berbeda. Kuahnya mantap, menggunakan kuah kaldu ayam kampung asli, bukan ayam pekir. Aroma bawang putihnya kuat dengan telur bebek dan suwiran besar daging ayam. Gurih sekali. Gurihnya telur bebek dan kaldu menyatu dalam citarasa jogja yang sedikit manis dengan aroma bawang putih dan kesegaran acar ketimun. Kerupuknya gak tanggung-tanggung, 1 toples setiap meja.
www.jogja-jajan.blogspot.com-bakmi-jawa-enak-doring-yogya

Pantaslah jika warung ini masuk kategori bakmi wisata, karena rasa masakannya memang enak. Suasananya juga mendukung, hening dan tenang tanpa gangguan pengamen yang suaranya kadang suka bikin kesal.Tapi sebaiknya jangan duduk di dekat dapur karena hawa panasnya bisa membuat banjir keringat. Semangkok bakmi rebus di tempat ini berharga 18 ribu rupiah. Berbonus kerupuk setoples yang gratis. Sebagai perbandingan, harga bakmi jawa di gerobak pinggiran jalan sudah mencapai 12 ribu per porsi. Lebih mahal 50% memang, tapi  demi sebuah kelezatan yang berbeda, Bakmi Doring layak untuk dicoba.

No comments:

Post a Comment