Monday, August 31, 2015

MARY ANNE’S

MARY ANNE’S

Siapa yang suka ice cream? Hampir semua kalangan mulai anak-anak hingga orang dewasa pasti menyukainya. Sudah tahu tempat makan es krim yang tercatat di MURI sebagai penyedia varian terbanyak di Jogja? Mary Anne’s Artisan Ice Cream namanya....


jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant

Menurut piagam MURI bertahun 2013 yang tertempel di dinding ruangan, Mary Anne’s Artisan Ice Cream dicatat sebagai pemrakarsa pembuatan ice cream dengan varian rasa terbanyak, 54 varian rasa.

Saya salut dengan tempat ini. Sudah tentu bukan hal yang mudah untuk bisa mencatatkan rekor di buku besar MURI. Dalam bayangan saya, para anggota tim dapur pasti melakukan banyak riset dan percobaan yang berulang kali untuk menciptakan rasa es krim yang uenak tapi harganya tetap terjangkau. Hingga saat ini mereka bahkan sudah berhasil menciptakan dan memasarkan 60 rasa!

Pada kunjungan kedua ini, kami memilih untuk menikmati es krim di taman belakang sambil menatap bulan bundar yang bersinar lembut dan bebas dari awan. Kami sengaja memesan 3 macam es krim dengan rasa yang berbeda dan disajikan dalam cone yang berbeda pula. Es krim rasa durian dalam waffle cone besar berbentuk mangkok, es krim rasa Rum Raisin dalam waffle cone kecil berbentuk kerucut dan es krim rasa Choco Banana Caramel dalam gelas kaca. Kesemuanya disajikan bersama gelas kecil berisi air putih.

jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant
 jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant
Semua es krim yang kami nikmati bertekstur sangat lembut, jauh berbeda teksturnya dengan es krim yang biasanya dijual di mini market. Saat dicicipi, rasa es krim Choco Banana Caramel cenderung agak pahit namun dengan aroma dan rasa pisang yang kuat. Es krim Durian beraroma wangi dengan rasa manis yang pas.Dan yang tidak saya sangka sangka, es krim rasa Rum Raisinnya.., JUARA! Sungguh berbeda dengan semua rasa es krim yang pernah saya coba sampai tak bisa saya deskripsikan dengan kata-kata. Saya hanya bisa mengatupkan mulut sambil memejamkan mata sejenak, merasakan gurihnya krim yang terkandung di dalam es krim, yang diikuti oleh manisnya potongan kismis, dan semua itu berpadu sempurna dengan rasa rum yang khas. 

Dengan banderol harga 15 ribu per scoop rupanya tidak salah jika saya berpendapat bahwa es krim Rum Raisin adalah juaranya karena ternyata ada rahasia kecil dibalik pembuatannya. Menurut mbak waitress, ada 2 varian yang 100% menggunakan alkohol yaitu rasa rum raisin dan baileys. Pantas saja jika Rum Raisin menjadi salah satu andalan. Jadi bagi yang tidak mengkonsumsi alkohol, sebaiknya tanyakan pada waiter varian apa saja yang mungkin tak boleh dikonsumsi.

Menikmati es krim di Mary Anne's akan terasa lebih mantap jika menggunakan waffle cone kreasi mereka sendiri yang harganya berkisar dari 3 sampai 6 ribu rupiah. Selain tampilan menjadi lebih cantik, waffle cone juga bisa menambah cita rasa ice cream. Nampak tebal, tetapi sebenarnya crispy.  Saat saya mengunyah waffle cone terakhir yang sudah basah terkena lelehan es krim, saya sadar bahwa ini tak akan menjadi yang terakhir kalinya kami berkunjung ke Mary Anne's. 

jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant

Beberapa waktu yang lalu kami pernah berkunjung ke Mary Anne's. Saat itu saya pernah menulis tentang tempat ini dan mempostingnya di Facebook. Tentu ada baiknya jika saya mengulanginya kembali.

.......................................................................................................................................................

Mary Anne's Artisan Ice Cream & Resto adalah tempat yang asik untuk bersantap malam bersama teman ataupun kerabat. Lokasinya bagi beberapa orang mungkin agak sulit untuk ditemukan. Terlindung  di balik gedung-gedung perkantoran jl Sudirman, diapit gedung Bank Mandiri dan pangkalan gas elpiji, mutiara kadang suka muncul dari tempat tersembunyi.

jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant


jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant
jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant

Dari depan, tempat ini nampak elegan. Desain rumahnya kolonial, dengan dominasi warna putih dan kusen jendela yang lebar. Pengelolanya bahkan tidak mengubah desain ruang-ruang. Kamar tamu diubah menjadi ruang kasir lengkap dengan dinding memorabilia serta penghargaan MURI karena berhasil menyajikan 54 varian rasa es krim. Dua kamar di bagian depan yang dulu kemungkinan besar adalah ruang tidur, difungsikan menjadi ruang staff dan non smoking area berpendingin udara. 

jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant
jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant
mau ruangan yg lebih romantis?
jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant
ruangan full ice cream
jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant

Masuk ke area tengah, ruang keluarga beralih fungsi menjadi ruang pamer jejeran chest freezer beraneka es krim kreasi mereka. Masuk lagi ke area belakang, halaman belakang disulap menjadi bar berikut sebuah taman yang lengkap dengan ayunan!
jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant

Oh saya langsung jatuh cinta pada backyard ini. Pilihan meja jelas tak mungkin jauh dari ayunan. Tempatnya sungguh cozy, klasik namun senyap jauh dari suara berisik jalan raya. Waiternya juga cekatan. Dengan berbekal semacam tablet yang terkoneksi dengan server pengendali, mereka sibuk pencet sana sini untuk memesankan makanan kami.

Sambil menunggu makanan,  si denok bermain ayunan. Kali ini kami pesan hanya Garden Salad dan pancake Cubit. Untuk minuman kami memesan Ginger Ale dingin dan segelas Green Tea Latte. Sejenak lupa sedang ada dimana, serasa duduk di taman rumah sendiri, sembari menikmati semilir angin di kebun belakang. Tak lama Garden Salad segera diantarkan. Kombinasi selada, red cabbage, paprika merah & paprika kuning serta onion. Dressingnya menggunakan French Dressing tapi sudah dimodif sesuai selera lidah lokal. Memakai semacam olive oil dengan rasa garlic yang kental.
jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant

Tak lama Pancake Cubit kami datang. Diantarkan dalam 1 nampan namun terpisah dalam 3 bagian. 1 bagian berisi es krim rasa Milo. 1 bagian lagi berisi 3 macam pancake mini dengan rasa kacang, coklat & keju. 1 bagian lagi berisi topping ice cream dan egg roll. Toppingnya berupa cintangan kacang dan butiran choco chips yang sengaja tidak saya taburkan.
jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurantjogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant


Rasa es krimnya tidak bisa memilih karena sudah paket dengan pancake. Padahal tadinya saya hendak milih yang rasa durian. Tapi ternyata taste Milo juga luar biasa enak bagi gigi saya yang sensitif dingin. Dinginnya pas di gigi, lumer dengan lembut dalam mulut saya. Manisnya pas, membuat saya lupa kalau sedang ada di Jogja.  Ya, kebanyakan tempat makan di Jogja sangat murah hati dalam memberikan takaran gula.

Pancakenya juga berbeda. Mungil susun tiga, dengan isian kacang dan coklat dan  keju menggoda. Kriuk egg rollnya membuat acara makan semakin istimewa.

Minuman yang saya pesan, green tea Latte ternyata sangat disuka anak saya. Disajikan hangat dalam mug, terasa seolah minum susu tapi beraroma matcha. Pantas saja si denok tak bisa berhenti minum karena sejak rutin ke DSA 2 minggu lalu, kami disarankan membatasi asupan susu hariannya.
Saat memandang berkeliling meja, terdengar samar percakapan mereka. Rupanya es krim disini semua buatan sendiri dengan bahan utama berupa custard. Custard adalah campuran telur, gula, susu dan krim. Menurut waiter, keempat bahan itu diimport langsung dari luar negeri, sehingga kualitasnya tetap terjaga.
jogja-jajan.blogspot.com-mary-annes-artisan-ice-cream-restaurant

Ada dua jenis harga ice cream di Mary Anne’s yakni premium atau mahkota dan regular. Harga premium per scoop pertama adalah 15 ribu sedangkan untuk harga Reguler 13 ribu.

Mary Anne’s menyenangkan untuk bersantai menikmati malam asalkan jangan turun hujan. Suatu saat nanti semoga kami punya kesempatan untuk kembali.





Saturday, August 29, 2015

SAGAN DAK GALBI


 SAGAN DAK GALBI
 
"Dak Galbi, apaan itu ya?" Itulah pertanyaan yang selalu hinggap di kepala saya tiap kali belok kanan ke daerah Sagan. Biasanya hampir tiap 2 minggu sekali saya pasti ke daerah Sagan buat belikan maem-nya Tiko, si miniature pinscher kesayangan. Sagan Dak Galbi berada di urutan pertama dari sederetan tempat makan yang berupa depot/tenda semi permanen. Tapi sepertinya tempat itu hanya buka dari sore sampai malam karena selama ini setiap saya lirik kok lebih sering tutup daripada buka. Alhasil kami masih belum kesampaian untuk ber-nyoman disana. Apa itu nyoman? Bagi orang Jogja, nyoman bisa mempunyai beberapa arti, salah satunya : nyoba mangan.

Pada akhirnya kesempatan itu datang juga. Lapar setelah fisioterapi menuntut untuk ditambani. Pas udah duduk dan melihat dekorasinya barulah ngeh saya, Sagan Dak Galbi rupanya adalah tempat makan bercita rasa Korea. Maklum saya bukan penggemar fanatik K-Pop, baik musik, film, fashion ataupun makanannya. Sagan itu sendiri adalah nama wilayah di utara RS Bethesda Yogya. Dak berarti daging ayam dan Galbi kurang lebih berarti cara memasaknya. Jadi kalau saya terjemahkan secara bebas mungkin kurang lebih artinya menjadi makanan khas Korea yang terdiri dari daging ayam dan berbagai macam sayuran yang dimasak dengan bumbu khas sehingga menghasilkan rasa yang enak, pedas, manis dan gurih, cmiiw..
Lokasi depot Sagan Dak Galbi terletak di perempatan jalan protokol, persimpangan antara Galeria Mall, RS Bethesda dan shopping centre Jalan Solo. Dahulu tempat ini merupakan lahan parkir, tapi lama kelamaan malah berkembang jadi semacam foodcourt dengan berbagai macam booth. Berderet deret tenda menyajikan beraneka menu Indonesia, Jepang & Korea. Pemandangannya lumayan menyenangkan, cukup mendapat terang dari imbas sorot lampu mall tapi relatif sunyi dari deru mesin kendaraan. Percakapan ringan dilakukan dengan volume normal tanpa harus bersaing dengan bising jalanan. 
jogja-jajan.blogspot.com-sagan-dak-galbi-tenda-angkringan

Kali ini kami memesan Energy Ramen dan Sogogi Champong. Demi si denok, saya memesan makanan yang tidak pedas, dan Energy Ramen menjadi pilihan yang pas. Dari deskripsinya, ini adalah mi ramen berkuah gurih dengan isian sayuran, telor dan irisan daging sapi. Sayangnya saat dihadirkan, telornya tidak kelihatan, daging sapinya menggunakan bagian tetelan dan sayurannya hanya serupa hiasan. Tampilannya pucat & kurang warna, hanya ada sedikit oranye dari serutan wortel, tauge dan Zuccini yang dirajang. Sogogi Champong kurang lebih sama, mi kuah yang berwarna lebih merah dari ramen saya karena rasanya memang pedas. Daging sapinya juga menggunakan bagian tetelan dan sayurannya sama persis dengan mie ramen. Berikutnya kami memesan Hemoul Pajeon yang dimaksudkan sebagai cemilan ringan. Menu ini sendiri diterjemahkan oleh depot ini sebagai martabak Korea. Bentuknya bulat dengan isian cincangan seafood, tapi pada kenyataannya hanya memakai cumi daripada hasil laut lainnya. Martabak ini dimasak bersama telur bercampur terigu dan disajikan bersama saus tomat. Saat kami cicipi, rasanya masih belum memuaskan. Seandainya martabak dimasak hingga matang sempurna pasti akan lebih lezat, namun sayangnya sang koki sepertinya terburu-buru sehingga tepungnya masih terasa.
jogja-jajan.blogspot.com-sagan-dak-galbi-tenda-angkringanjogja-jajan.blogspot.com-sagan-dak-galbi-tenda-angkringan

Harga menu di Sagan Dak Galbi dipatok di atas rata-rata warung tenda kakilima wilayah Jogja.  Pada kunjungan nyoba mangan kali ini, kami gagal untuk nyoman... Apa itu nyoman? Kali ini nyoman berarti : nyoba, tuman.


jogja-jajan.blogspot.com-sagan-dak-galbi-tenda-angkringan

jogja-jajan.blogspot.com-sagan-dak-galbi-tenda-angkringan
jogja-jajan.blogspot.com-sagan-dak-galbi-tenda-angkringan
jogja-jajan.blogspot.com-sagan-dak-galbi-tenda-angkringan
jogja-jajan.blogspot.com-sagan-dak-galbi-tenda-angkringan