MARY ANNE’S
Siapa yang suka ice cream? Hampir semua kalangan mulai anak-anak hingga orang dewasa pasti menyukainya. Sudah tahu tempat makan es krim yang tercatat di MURI sebagai penyedia varian terbanyak di Jogja? Mary Anne’s Artisan Ice Cream namanya....
Siapa yang suka ice cream? Hampir semua kalangan mulai anak-anak hingga orang dewasa pasti menyukainya. Sudah tahu tempat makan es krim yang tercatat di MURI sebagai penyedia varian terbanyak di Jogja? Mary Anne’s Artisan Ice Cream namanya....
Menurut piagam MURI bertahun 2013 yang tertempel di dinding
ruangan, Mary Anne’s Artisan Ice Cream dicatat sebagai pemrakarsa
pembuatan ice cream dengan varian rasa terbanyak, 54
varian rasa.
Saya salut dengan tempat ini. Sudah tentu bukan hal yang mudah untuk bisa mencatatkan rekor di buku besar MURI. Dalam bayangan saya, para anggota tim dapur pasti melakukan banyak riset dan percobaan yang berulang kali untuk menciptakan rasa es krim yang uenak tapi harganya tetap terjangkau. Hingga saat ini mereka bahkan sudah berhasil menciptakan dan memasarkan 60 rasa!
Pada kunjungan kedua ini, kami memilih untuk menikmati es krim di taman belakang sambil menatap bulan bundar yang bersinar lembut dan bebas dari awan. Kami sengaja memesan 3 macam es krim dengan rasa yang berbeda dan disajikan dalam cone yang berbeda pula. Es krim rasa durian dalam waffle cone besar berbentuk mangkok, es krim rasa Rum Raisin dalam waffle cone kecil berbentuk kerucut dan es krim rasa Choco Banana Caramel dalam gelas kaca. Kesemuanya disajikan bersama gelas kecil berisi air putih.
Semua es krim yang kami nikmati bertekstur sangat lembut, jauh berbeda teksturnya dengan es krim yang biasanya dijual di mini market. Saat dicicipi, rasa es krim Choco Banana Caramel cenderung agak pahit namun dengan aroma dan rasa pisang yang kuat. Es krim Durian beraroma wangi dengan rasa manis yang pas.Dan yang tidak saya sangka sangka, es krim rasa Rum Raisinnya.., JUARA! Sungguh berbeda dengan semua rasa es krim yang pernah saya coba sampai tak bisa saya deskripsikan dengan kata-kata. Saya hanya bisa mengatupkan mulut sambil memejamkan mata sejenak, merasakan gurihnya krim yang terkandung di dalam es krim, yang diikuti oleh manisnya potongan kismis, dan semua itu berpadu sempurna dengan rasa rum yang khas.
Dengan banderol harga 15 ribu per scoop rupanya tidak salah jika saya berpendapat bahwa es krim Rum Raisin adalah juaranya karena ternyata ada rahasia kecil dibalik pembuatannya. Menurut mbak waitress, ada 2 varian yang 100% menggunakan alkohol yaitu rasa rum raisin dan baileys. Pantas saja jika Rum Raisin menjadi salah satu andalan. Jadi bagi yang tidak mengkonsumsi alkohol, sebaiknya tanyakan pada waiter varian apa saja yang mungkin tak boleh dikonsumsi.
Menikmati es krim di Mary Anne's akan terasa lebih mantap jika menggunakan waffle cone kreasi mereka sendiri yang harganya berkisar dari 3 sampai 6 ribu rupiah. Selain tampilan menjadi lebih cantik, waffle cone juga bisa menambah cita rasa ice cream. Nampak tebal, tetapi sebenarnya crispy. Saat saya mengunyah waffle cone terakhir yang sudah basah terkena lelehan es krim, saya sadar bahwa ini tak akan menjadi yang terakhir kalinya kami berkunjung ke Mary Anne's.

Beberapa waktu yang lalu kami pernah berkunjung ke Mary Anne's. Saat itu saya pernah menulis tentang tempat ini dan mempostingnya di Facebook. Tentu ada baiknya jika saya mengulanginya kembali.
.......................................................................................................................................................
Mary Anne's Artisan Ice Cream & Resto adalah tempat yang asik untuk bersantap malam bersama teman ataupun kerabat. Lokasinya bagi beberapa orang mungkin agak sulit untuk ditemukan. Terlindung di balik gedung-gedung perkantoran jl Sudirman, diapit gedung Bank Mandiri dan pangkalan gas elpiji, mutiara kadang suka muncul dari tempat tersembunyi.
Tak lama Pancake
Cubit kami datang. Diantarkan dalam 1 nampan namun
terpisah dalam 3 bagian. 1 bagian berisi es krim rasa
Milo. 1 bagian lagi berisi 3 macam pancake mini dengan
rasa kacang, coklat & keju. 1 bagian lagi berisi
topping ice cream dan egg roll. Toppingnya berupa
cintangan kacang dan butiran choco chips yang sengaja
tidak saya taburkan.
Saya salut dengan tempat ini. Sudah tentu bukan hal yang mudah untuk bisa mencatatkan rekor di buku besar MURI. Dalam bayangan saya, para anggota tim dapur pasti melakukan banyak riset dan percobaan yang berulang kali untuk menciptakan rasa es krim yang uenak tapi harganya tetap terjangkau. Hingga saat ini mereka bahkan sudah berhasil menciptakan dan memasarkan 60 rasa!
Pada kunjungan kedua ini, kami memilih untuk menikmati es krim di taman belakang sambil menatap bulan bundar yang bersinar lembut dan bebas dari awan. Kami sengaja memesan 3 macam es krim dengan rasa yang berbeda dan disajikan dalam cone yang berbeda pula. Es krim rasa durian dalam waffle cone besar berbentuk mangkok, es krim rasa Rum Raisin dalam waffle cone kecil berbentuk kerucut dan es krim rasa Choco Banana Caramel dalam gelas kaca. Kesemuanya disajikan bersama gelas kecil berisi air putih.
Semua es krim yang kami nikmati bertekstur sangat lembut, jauh berbeda teksturnya dengan es krim yang biasanya dijual di mini market. Saat dicicipi, rasa es krim Choco Banana Caramel cenderung agak pahit namun dengan aroma dan rasa pisang yang kuat. Es krim Durian beraroma wangi dengan rasa manis yang pas.Dan yang tidak saya sangka sangka, es krim rasa Rum Raisinnya.., JUARA! Sungguh berbeda dengan semua rasa es krim yang pernah saya coba sampai tak bisa saya deskripsikan dengan kata-kata. Saya hanya bisa mengatupkan mulut sambil memejamkan mata sejenak, merasakan gurihnya krim yang terkandung di dalam es krim, yang diikuti oleh manisnya potongan kismis, dan semua itu berpadu sempurna dengan rasa rum yang khas.
Dengan banderol harga 15 ribu per scoop rupanya tidak salah jika saya berpendapat bahwa es krim Rum Raisin adalah juaranya karena ternyata ada rahasia kecil dibalik pembuatannya. Menurut mbak waitress, ada 2 varian yang 100% menggunakan alkohol yaitu rasa rum raisin dan baileys. Pantas saja jika Rum Raisin menjadi salah satu andalan. Jadi bagi yang tidak mengkonsumsi alkohol, sebaiknya tanyakan pada waiter varian apa saja yang mungkin tak boleh dikonsumsi.
Menikmati es krim di Mary Anne's akan terasa lebih mantap jika menggunakan waffle cone kreasi mereka sendiri yang harganya berkisar dari 3 sampai 6 ribu rupiah. Selain tampilan menjadi lebih cantik, waffle cone juga bisa menambah cita rasa ice cream. Nampak tebal, tetapi sebenarnya crispy. Saat saya mengunyah waffle cone terakhir yang sudah basah terkena lelehan es krim, saya sadar bahwa ini tak akan menjadi yang terakhir kalinya kami berkunjung ke Mary Anne's.

Beberapa waktu yang lalu kami pernah berkunjung ke Mary Anne's. Saat itu saya pernah menulis tentang tempat ini dan mempostingnya di Facebook. Tentu ada baiknya jika saya mengulanginya kembali.
.......................................................................................................................................................
Mary Anne's Artisan Ice Cream & Resto adalah tempat yang asik untuk bersantap malam bersama teman ataupun kerabat. Lokasinya bagi beberapa orang mungkin agak sulit untuk ditemukan. Terlindung di balik gedung-gedung perkantoran jl Sudirman, diapit gedung Bank Mandiri dan pangkalan gas elpiji, mutiara kadang suka muncul dari tempat tersembunyi.
Dari depan, tempat ini nampak elegan. Desain rumahnya
kolonial, dengan dominasi warna putih dan kusen jendela
yang lebar. Pengelolanya bahkan tidak mengubah desain
ruang-ruang. Kamar tamu diubah menjadi ruang kasir lengkap
dengan dinding memorabilia serta penghargaan MURI karena
berhasil menyajikan 54 varian rasa es krim. Dua kamar di
bagian depan yang dulu kemungkinan besar adalah ruang
tidur, difungsikan menjadi ruang staff dan non smoking
area berpendingin udara.
Masuk ke area tengah, ruang
keluarga beralih fungsi menjadi ruang pamer jejeran chest
freezer beraneka es krim kreasi mereka. Masuk lagi ke area
belakang, halaman belakang disulap menjadi bar berikut
sebuah taman yang lengkap dengan ayunan!
Oh saya langsung
jatuh cinta pada backyard ini. Pilihan meja jelas tak
mungkin jauh dari ayunan. Tempatnya sungguh cozy, klasik
namun senyap jauh dari suara berisik jalan raya. Waiternya
juga cekatan. Dengan berbekal semacam tablet yang
terkoneksi dengan server pengendali, mereka sibuk pencet
sana sini untuk memesankan makanan kami.
Sambil menunggu
makanan, si denok bermain
ayunan. Kali ini kami pesan hanya Garden Salad dan pancake
Cubit. Untuk minuman kami memesan Ginger Ale dingin dan
segelas Green Tea Latte. Sejenak lupa sedang ada dimana,
serasa duduk di taman rumah sendiri, sembari menikmati
semilir angin di kebun belakang. Tak lama Garden Salad
segera diantarkan. Kombinasi selada, red cabbage, paprika
merah & paprika kuning serta onion. Dressingnya
menggunakan French Dressing tapi sudah dimodif sesuai
selera lidah lokal. Memakai semacam olive oil dengan rasa
garlic yang kental.
Rasa es krimnya
tidak bisa memilih karena sudah paket dengan pancake.
Padahal tadinya saya hendak milih yang rasa durian. Tapi
ternyata taste Milo juga luar biasa enak bagi gigi saya
yang sensitif dingin. Dinginnya pas di gigi, lumer dengan
lembut dalam mulut saya. Manisnya pas, membuat saya lupa
kalau sedang ada di Jogja. Ya, kebanyakan tempat
makan di Jogja sangat murah hati dalam memberikan takaran
gula.
Pancakenya juga
berbeda. Mungil susun tiga, dengan isian kacang dan coklat
dan keju menggoda.
Kriuk egg rollnya membuat acara makan semakin istimewa.
Minuman yang saya
pesan, green tea Latte ternyata sangat disuka anak saya.
Disajikan hangat dalam mug, terasa seolah minum susu tapi
beraroma matcha. Pantas saja si denok tak bisa berhenti
minum karena sejak rutin ke DSA 2 minggu lalu, kami
disarankan membatasi asupan susu hariannya.
Saat memandang
berkeliling meja, terdengar samar percakapan mereka.
Rupanya es krim disini semua buatan sendiri dengan bahan
utama berupa custard. Custard adalah campuran telur, gula,
susu dan krim. Menurut waiter, keempat bahan itu diimport
langsung dari luar negeri, sehingga kualitasnya tetap
terjaga.
Ada dua jenis harga ice cream
di Mary Anne’s yakni premium atau mahkota dan regular.
Harga premium per scoop pertama adalah 15 ribu
sedangkan untuk harga Reguler 13 ribu.
Mary Anne’s
menyenangkan untuk bersantai menikmati malam asalkan
jangan turun hujan. Suatu saat nanti semoga kami punya kesempatan untuk
kembali.